lembaran kertas putih tak bernoda
tanpa sadar kau hitamkan dengan tinta
mungkinkah saat awan berpaling kau kan setia menemani
hati dan langkahku kini telah di atur oleh senyumanmu yang suci
tak kuasa ku menahan gejolak perasaan yang telah lama tertanam
takkan pudar seperti mentari sore yang terbenam
ku taui fikiran dan hati kecil tak dapat di pisahkan
seperti akal yang mengatur setiap perbuatan
cucuran air mata tak dapat di hentikan
seketika ku mengingat mencoba melupakan
serasa di dua dunia berusaha melepaskan
kepenatan pahit tak dapat di tepiskan
oh tuhan cobalah dengarkan suara hati kecilku yang memohon
harapan kosong tak ada perubahan
yang tersisa segelintir penyesalan
No comments:
Post a Comment